Wani jogo kampung tindakan sosial Jamaah Al-Jabbar dalam masa pandemi Covid-19 di Wiyung Surabaya

Masyarakat mulai terbiasa dengan kondisi pandemic covid-19 karena, pemerintah telah membuat kebijakan dengan mengikuti standar kesehatan. Kebijakan pemerintah merujuk pada standar kesehatan WHO (world health organization) atau organisasi kesehatan dunia diantaranya; mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan selalu siap menggunakan handsanitizer. Standar kesehatan ini dilakukan dan dipatuhi oleh masyarakat termasuk jamaah muslim di masjid al-Jabbar. Sosio-religi jamaah al-Jabbar memberikan inspirasi dalam merespon masa pandemic covid-19. Salah satu upaya pengurus jamaah al-Jabbar adalah reaksi cepat terhadap jamaah yang dicurigai terpapar covid-19. Problem akademik yang ditemukan adalah tindakan sosial keagamaan jamaah al-Jabbar dalam merespon pandemic covid-19 dan reaksi masyarakat ketika dinyatakan terpapar covid-19. Tujuannya menemukan berbagai tindakan sosial masyarakat dalam merespon pandemic covid-19 dan perubahan sikap yang dialami bagi yang terpapar maupun empati masyarakat. Metode observasi dan wawancara menjadi instrumen penting untuk menemukan tindakan sosial keagamaan jamaah al-Jabbar. Teori Talcott Parsons menjadi pisau analisis untuk menemukan tujuan dan cara-cara yang tepat dalam menyikapi masa pandemic covid-19. Temuan penelitian bahwa aktor yang berperan di masjid al-Jabbar memiliki keamanan khusus untuk menjaga jamaahnya dari paparan covid-19. Respon masyarakat terhadap jamaah yang terpapar covid-19 mendapatkan perhatian dan layanan eksklusif dari masyarakat sekitar. Gerakan peduli covid-19 dengan jargon ‘wani jaga kampung’ (berani menjaga kampong) menjadi icon masyarakat. Saling peduli dan menjaga kesehatan menjadi perhatian khusus masyarakat.