Pluralitas agama dan etika pergaulan masyarakat di Kecamatan Wiyung Surabaya

Penelitian ini mengkaji kerukunan hidup antarumat beragama di Wiyung, Kelurahan Babatan, Surabaya, untuk menjelaskan fenomena pergaulan mereka, prinsip moral yang membentuk kepribadian mereka, pola sivilisasi doktrin agama dalam kehidupan praksis, serta tokoh-tokoh agama dan masyarakat dalam membangun keharmonisan hidup. Argumen penelitian yaitu, agama yang dikelola dengan baik dapat menyuguhkan kehidupan yang indah-harmonis sebagaimana pengalaman masyarakat plural Wiyung, Surabaya; Jika sebaliknya, agama menyuguhkan amunisi yang menghancurleburkan sebagaimana pengalaman di wilayah-wilayah konflik. Penelitian ini bersifat kualitatif, karena menggali makna-makna pengalaman keberagamaan sekelompok masyarakat plural, sehingga bernuansa studi kasus. Teknik penggalian data menggunakan intervieu mendalam dan pengamatan terlibat ditambah dokumentasi data terkait. Analisis data menggunakan pola pikir induktif-interpretif model fenomenologi. Temuan penelitian adalah; bahwa kehidupan masyarakat plural di Wiyung bersifat dinamis-harmonis, karena masing-masing penganut agama dapat saling memahami dan menghormati satu sama lain; Landasan moral pergaulan mereka adalah kesadaran kekeluargaan ‘Pundhen Mbah Moni’ yang membentuk kesadaran hidup beragam; agama-agama mensuplai nilai-nilai ilahiyah yang menguatkan kekeluargaan mereka yang terwadahi dalam pranata “Duta Budaya’ dan pranata kepemudaan “Studio 5” yang mentradisikan “Sedekah Bumi; tokohtokoh agama dan masyarakat bersatu dalam pranata komunikasi “Sinoman’ yang menjunjung tinggi agama-agama, membentuk kepribadian masyarakat yang inklusif .